Dilansir dari Dikutip dari buku Grammar of the Shot (2009), di buku tersebut Roy Thompson & Christopher J. Bowen menyebutkan bahwa editing for motion pictures is the process of organizing, reviewing, selecting, and assembling the picture and sound “ footage ” captured during production. The result of these editing efforts should be a coherent and meaningful story or visual presentation that comes as close as possible to achieving the goals behind the original intent of the work — to entertain, to inform, to inspire, etc.
Jika kutipan di atas kita terjemahkan maka editing adalah proses mengorganisir, reviewing, memilih, dan menyusun gambar dan suara hasil rekaman produksi. Editing harus menghasilkan tayangan gambar yang padu dan cerita yang penuh makna sesuai apa yang telah direncanakan sebelumnya yaitu untuk menghibur, menginformasikan, memberi inspirasi dan lainnya.
Dalam perekaman video kita semua pasti tak pernah luput dari sebuah kesalahan. Kesalahan itu sendiri sering terdapat pada pencahayaan, latar yang tidak sesuai, kontras yang tidak cocok serta audio yang buruk. Maka dari itu kita tidak mungkin memperlihatkan hasil mentah rekaman yang kita buat untuk dilihat banyak orang bukan? Jika kita ingin membuat video menjadi sempurna dan pas dengan keinginan maka kita harus mengatur warna, pencahayaan, kontras dan menambah audio yang sesuai. Singkatnya, editing membuat sebuah video ‘mentah‘ menjadi lebih menarik untuk disajikan kepada para penontonnya.
Namun, editing bukanlah berarti jika video yang direkam tidaklah baik. Editing sendiri juga akan memakan waktu yang lama jika video yang kita rekam tidak baik. Jadi, tujuan utama editing adalah mempercantik sebuah rekaman yang indah agar menjadi lebih baik dan baik lagi. Jangan lupa belajar tentang editing ya!
Source: 1 | 2
Photo Credit: premiumbeat.com